Rayakan Ulang Tahun Perak, FPPA Belu Luncurkan Buku Inspiratif dan Serahkan PAUD untuk Generasi Penerus
Atambua, Senin (04/08/2025)– Forum Peduli Perempuan dan Anak (FPPA) Kabupaten Belu baru saja merayakan hari jadinya yang ke-25. Seperempat abad bukanlah waktu yang singkat. Selama kurun waktu tersebut, forum ini telah menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak serta melindungi perempuan dan anak dari berbagai bentuk kekerasan di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste ini. Acara yang di gelar Aula Biara SSpS Atambua ini di buka dengan Doa Lintas Agama yang menjadi pengingat bahwa masalah kekerasan tidak bisa diselesaikan sendiri. Dibutuhkan sinergi dari seluruh lapisan masyarakat yang saling mendukung.
Sejak didirikan pada tahun 2000, FPPA Belu telah berupaya tanpa henti untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi perempuan dan anak. Berbagai program telah dijalankan, mulai dari pendampingan hukum, konseling psikologis bagi korban kekerasan, hingga sosialisasi masif di desa-desa tentang pentingnya kesetaraan gender dan perlindungan anak.
Pada perayaan yang digelar sederhana namun penuh makna, Ketua FPPA Kabupaten Belu, Sr. Sesilia A.A. Kt. SSpS, menyampaikan rasa syukurnya.
“25 tahun ini adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan. Namun, berkat kerja sama dengan Pemerintah Daerah, Aparat Penegak Hukum, Para tokoh agama yang senantiasa memberikan dukungan moral dan spiritual, dan seluruh elemen masyarakat yang dengan tulus hati ikut berjuang bersama kami, sehingga kami bisa terus berdiri teguh,” ujarnya.

Sr. Fridolianti Seran, SSpS, sebagai Suster Provinsial SSpS dalam sambutannya mengapresiasi kinerja FPPA karena telah berjuang tanpa henti, dengan satu tujuan mulia yakni menyelamatkan dan mendampingi mereka yang menjadi korban kekerasan.
“Selama 25 tahun ini, rumah FPPA bukan hanya sekadar tempat berlindung. Ini adalah tempat di mana para korban mendapatkan harapan baru. Di sini, mereka tidak hanya dilindungi, tetapi juga diajar untuk pulih, berdaya, dan memaafkan. Kehadiran FPPA sangat membantu dalam menyentuh langsung persoalan di tengah masyarakat. Semoga di usia yang ke-25 ini, semangat dan dedikasi kita semakin kuat. Mari bersama-sama kita terus berjuang untuk menciptakan Kabupaten Belu yang aman, adil, dan ramah bagi setiap perempuan dan anak”, Ungkap Sr. Fridolianti.

Perayaan ulang tahun ke-25 ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan proyeksi ke depan. FPPA berkomitmen untuk terus memperkuat kapasitasnya, mengembangkan program-program yang lebih inovatif dan efektif, dan memperluas jangkauan kerjanya. Tantangan masih banyak, tetapi dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, FPPA optimis dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih adil dan setara bagi perempuan dan anak.
Perayaan seperempat abad FPPA Kabupaten Belu ini diwarnai dengan peluncuran sebuah buku istimewa berjudul “Perempuan Yang Terbelenggu”. Selain peluncuran buku cara ini juga menjadi momen penting serah terima 2 unit Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dikelola oleh Kongregasi SSpS kepada Pemerintah Daerah yakni Paud Mawar Melati dan Timor Oan.

Perayaan ini bukan hanya sekadar seremoni. Ini adalah momentum untuk kembali merenungkan sejauh mana peran perempuan dan anak di Belu telah mendapatkan pengakuan. Dengan semangat baru di usia perak ini, FPPA Belu bertekad untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauannya agar tidak ada lagi perempuan dan anak yang merasa takut atau sendirian dalam menghadapi masalah. Ke depannya, FPPA juga akan fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai salah satu cara efektif untuk mengurangi kerentanan mereka terhadap kekerasan.
Dalam acara puncak perayaan, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, Para Tokoh Agama dari berbagai Agama, Para Aparat Penegak Hukum, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Para Donatur.