Merajut Damai dari Batas Negeri: Belu Gelar Doa Lintas Agama untuk Indonesia
Atambua,- Semangat kebangsaan dan persatuan membahana di Lapangan Umum Atambua pada Minggu (31/8/2025). Ribuan warga Kabupaten Belu tumpah ruah menghadiri Closing Ceremony Semarak Kemerdekaan RI ke-80, yang dipadukan dengan acara penuh makna, yakni Doa Perdamaian dari Batas Negeri untuk Indonesia.
Acara yang dihadiri langsung oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay, bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ini menjadi simbol kuat bahwa perdamaian dan kerukunan adalah harta tak ternilai yang harus terus dijaga, terutama dari wilayah perbatasan.

Dalam acara tersebut, lima pemuka agama yakni Katolik, Kristen Protestan, Islam, Hindu, dan Budha memimpin doa bersama, menciptakan sebuah momen haru yang merefleksikan keberagaman sebagai kekuatan, bukan perpecahan.
Kehadiran berbagai tokoh penting, mulai dari Ketua DPRD Kabupaten Belu, Ketua TP PKK, Dekan UNHAN, hingga Danyon 744/SYB dan Dansatgas Pamtas RI-RDTL, menunjukkan komitmen bersama untuk merawat persatuan. Doa bersama ini menjadi puncak dari serangkaian acara Semarak Kemerdekaan, sekaligus menjadi peneguhan bahwa dari tapal batas inilah, tekad untuk menjaga keutuhan dan perdamaian Indonesia terus dikobarkan.

Momen ini bukan sekadar upacara penutupan, melainkan sebuah deklarasi nyata bahwa masyarakat Belu siap menjadi garda terdepan dalam menjaga semangat kebangsaan dan persatuan. Dari perbatasan yang berhadapan langsung dengan negara tetangga, pesan perdamaian dan harmoni dikirimkan untuk seluruh negeri, menegaskan Indonesia adalah rumah bagi semua, tanpa memandang suku, agama, atau golongan.

Kegiatan ini ditutup dengan konser perdamaian yang menghadirkan Piche Kota artis tanah air yang berasal dari Kabupaten Belu sebagai Guest Star.