Edukasi Keuangan Dorong Pekerja Informal Menuju Kemandirian Finansial: Bulan Inklusi Keuangan dan World Investor Week 2025 di Kabupaten Belu
Atambua, — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur bersama Pemerintah Kabupaten Belu menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan untuk Kelompok Pekerja Informal dengan tema “Kerja Gigih, Keuangan Tangguh, Hidup Lebih Maju”, bertempat di Gedung Wanita Betelalenok, Atambua, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dan World Investor Week (WIW) Tahun 2025. Tujuannya untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat, khususnya pekerja informal dan pelaku UMKM, agar lebih memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat dan bertanggung jawab.

Acara dihadiri oleh Wakil Bupati Belu, Bapak Vicente Hornai Gonsalves, ST, bersama Staf Ahli dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Belu, Wakil Kepala OJK Provinsi NTT, Bapak Polantoro, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT, Ibu Adevi Sovani Sabatan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, perwakilan PT. Bank Pembangunan Daerah NTT, PT. Phintraco Sekuritas Cabang Kupang, serta para pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Belu, kelompok petani, nelayan, dan pelaku UMKM di Kabupaten Belu.
Dalam sambutannya, Wakil Kepala OJK Provinsi NTT, Polantoro, menegaskan bahwa kegiatan edukasi ini merupakan bentuk dukungan nyata kepada kelompok masyarakat pekerja informal dan pekerja migran yang memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

“Kegiatan ini secara khusus kami tujukan untuk mendukung para pekerja informal dan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang perannya sangat penting dalam menopang perekonomian keluarga, daerah, dan nasional,” ujar Polantoro.
“Sebagian besar masyarakat kita sebenarnya telah menggunakan produk dan layanan jasa keuangan, tetapi belum sepenuhnya memahami risiko, hak, kewajiban, dan manfaat yang melekat pada produk tersebut. Melalui kegiatan edukasi ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menggunakan layanan keuangan secara bijak dan bertanggung jawab.”
Ia menambahkan, sejak tahun 2018, OJK bersama kementerian terkait, lembaga dan industri jasa keuangan telah menginisiasi program Bulan Inklusi Keuangan secara nasional.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman dan penggunaan layanan jasa keuangan oleh masyarakat agar kesenjangan antara indeks literasi dan inklusi keuangan dapat semakin diperkecil,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Polantoro menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini.
“Kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia di NTT, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia, serta Bank Pembangunan Daerah NTT atas dukungan dan kontribusinya. Sinergi dan kolaborasi antar lembaga merupakan kunci untuk mewujudkan masa depan keuangan masyarakat yang lebih sehat, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Belu, Vicente Hornai Gonsalves, ST, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan edukasi keuangan yang dinilai sangat relevan dengan kondisi masyarakat Belu.
“Pemerintah Kabupaten Belu menyambut baik dan sangat mengapresiasi kegiatan Bulan Inklusi Keuangan ini sebagai langkah strategis dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan di masyarakat,” ungkapnya.
“Kita tahu bahwa pekerja informal, pelaku UMKM, petani, dan nelayan merupakan tulang punggung ekonomi daerah. Melalui literasi dan akses keuangan yang lebih baik, mereka dapat mengelola usahanya dengan lebih mandiri, meningkatkan kesejahteraan, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.”

Beliau juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung program inklusi keuangan di Kabupaten Belu.
“Pemerintah Kabupaten Belu berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan OJK, Bank Indonesia, dan lembaga keuangan lainnya agar masyarakat memiliki akses keuangan yang adil, merata, dan berkeadilan,” tegas Wakil Bupati.
“Mari kita jadikan Bulan Inklusi Keuangan ini sebagai momentum bersama untuk mewujudkan masyarakat Belu yang produktif, sejahtera, dan tangguh menghadapi tantangan ekonomi ke depan.”
Acara ini juga diisi dengan berbagai kegiatan menarik seperti penyerahan simbolis kepada lima agen “Dia Bisa”, penyerahan rekening investasi dari BEI NTT kepada PT. Phintraco Sekuritas Cabang Kupang, serta materi edukatif dari OJK, Bank Indonesia, BPD NTT, dan BEI NTT.
Selain itu, peserta juga mengikuti pre-test dan post-test guna mengukur peningkatan pemahaman terhadap materi literasi keuangan yang disampaikan.
Melalui kegiatan ini, masyarakat Kabupaten Belu, khususnya pekerja informal mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya mengelola keuangan dengan cerdas dan berkelanjutan. Dengan meningkatnya literasi keuangan, masyarakat diharapkan mampu memanfaatkan produk dan layanan keuangan secara optimal, memperkuat ekonomi keluarga, serta berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Kegiatan ini memberikan dampak positif karena membantu memperkecil kesenjangan literasi keuangan dan memperluas akses layanan keuangan formal. Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah dan lembaga keuangan, Kabupaten Belu semakin siap membangun ekosistem ekonomi yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan menuju kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.