Atambua, – Wakil Bupati Belu, Vicente H. Gonsalves, secara resmi membuka kegiatan Sosialisasi Aksi Perubahan Kinerja Organisasi Tahun 2025 yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Belu melalui Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD), Rabu (20/8/2025) di Aula Lantai 1 Kantor Bupati Belu.
Kegiatan ini diikuti pimpinan perangkat daerah (OPD) terkait dan bertujuan memperkenalkan serta mengimplementasikan sistem informasi digital melalui dua inovasi aplikasi, yakni SIBATAS (Sistem Informasi Basis Data Terpadu Perbatasan) dan SIASAT (Sistem Informasi Administrasi dan Tata Kelola Perbatasan).
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Vicente menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam merancang inovasi tersebut. Ia menegaskan bahwa transformasi digital sangat relevan dengan tuntutan zaman, sekaligus diharapkan mampu meningkatkan akuntabilitas, memperkuat basis data untuk perumusan kebijakan, serta mendorong efisiensi kinerja organisasi.

“Dengan SIBATAS dan SIASAT, kita berharap proses kerja menjadi lebih cepat, tepat, dan akuntabel. Aplikasi ini diharapkan juga mempercepat realisasi program-program untuk kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Belu, khususnya di kawasan perbatasan,” ujar Wabup Vicente.
Dua narasumber turut memberikan pemaparan dalam sosialisasi ini. Helena Abu, S.P., Kepala Bidang Koordinasi Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi, menjelaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam optimalisasi SIBATAS.
“SIBATAS menghadirkan basis data yang komprehensif dan terintegrasi. Data demografi, ekonomi, infrastruktur, hingga potensi sumber daya alam akan menjadi pijakan kuat dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan perbatasan,” jelas Helena.

Sementara itu, Muhamad Belafif, S.P., Kepala Bidang Pengelolaan Perbatasan Daerah, memaparkan manfaat SIASAT. “SIASAT akan mempermudah tata kelola aset dan sarana prasarana perbatasan. Dengan sistem ini, kita bisa memantau kondisi aset, melakukan perawatan tepat waktu, dan mencegah penyalahgunaan,” terangnya.
Sesi diskusi interaktif juga digelar, memberi ruang bagi peserta untuk menyampaikan masukan terkait pemanfaatan aplikasi. Sejumlah peserta menekankan perlunya pelatihan dan pendampingan berkelanjutan agar aplikasi dapat dioperasikan secara optimal oleh semua pihak.

Sosialisasi ini menjadi langkah awal menuju implementasi penuh SIBATAS dan SIASAT pada 2025. Pemerintah Kabupaten Belu optimis, dengan dukungan lintas sektor dan partisipasi masyarakat, transformasi digital ini akan meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat pengambilan keputusan, serta memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel di wilayah perbatasan.