Optimalisasi Informasi Desa: Diskominfo Belu Laksanakan Pembinaan dan Bimbingan Teknis KIM di Aula DP3AP2KB Belu
Atambua — Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Belu melaksanakan Kegiatan Pembinaan, Bimbingan Teknis dan Evaluasi bagi Pengelola Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) pada Kamis, 20 November 2025 bertempat di Aula Gedung Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Belu (DP3AP2KB).
Kegiatan yang diikuti oleh pengelola KIM dari empat kecamatan ini berlangsung interaktif dan menjadi wadah peningkatan kapasitas bagi para pengelola informasi di tingkat desa. Kehadiran peserta dari Kecamatan Tasifeto Barat, Kecamatan Raimanuk, Kecamatan Lasiolat dan Kecamatan Nanaet Duabesi menunjukkan antusiasme desa dalam memperkuat pelayanan informasi bagi masyarakat.

Acara dibuka oleh Kepala Bidang Hubungan Media dan Sumber Daya Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Belu, Dominikus Mali, S.Sos. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa KIM memiliki peran vital sebagai mitra pemerintah dalam menyebarkan informasi publik yang benar, cepat, dan mudah dimengerti oleh masyarakat, sekaligus menjadi filter terhadap maraknya informasi hoaks.
Dominikus Mali menyampaikan bahwa pemerintah daerah berkomitmen mendukung penguatan kapasitas KIM karena keberadaannya membantu meningkatkan literasi informasi masyarakat desa. Ia juga mengajak para pengelola KIM untuk aktif menghasilkan konten positif serta meningkatkan kemampuan dalam mengelola informasi publik. “Melalui keberadaan KIM, kami berharap masyarakat dapat memperoleh informasi yang benar-benar berkualitas. Karena itu, para pengelola KIM perlu dibekali dengan keterampilan teknis, khususnya dalam penulisan berita dan publikasi informasi yang tepat dan benar. Tujuan dari kegiatan Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dari setiap anggota atau pengelola KIM di desa, yang selama ini perannya masih terbatas. Kita ingin mengoptimalkan pengelolaan KIM sehingga keberadaannya mampu membantu pemerataan informasi serta mengurangi kesenjangan informasi di tingkat desa. Harapannya, para admin atau pengelola konten website KIM dapat memanfaatkan kesempatan ini dan menjadikan materi yang disampaikan sebagai acuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam pengelolaan konten website desa.”ujarnya.

Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh narasumber, Eduardus Suri Lobo, S.Kom, dan Paulina Sose Mau, S.Kom, yang memfokuskan pada teknik pembuatan dan penyusunan berita yang baik dengan menggunakan prinsip 5W + 1H (What, Who, When, Where, Why, How). Para narasumber memberikan pemahaman mengenai cara menggali informasi, teknik wawancara, penyusunan struktur berita, serta penggunaan bahasa yang efektif agar informasi desa dapat tersampaikan dengan jelas dan menarik.
Peserta juga mendapatkan contoh praktik penulisan berita dan diajak berdiskusi mengenai tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan informasi desa, terutama terkait pemanfaatan media digital dan kebutuhan masyarakat akan informasi yang kredibel.
Adapun peserta Bimtek berasal dari empat kecamatan, yaitu Kecamatan Tasifeto Barat (Desa Bakustulama, Desa Derokfaturene, Desa Lawalutolus, Desa Lookeu, Desa Naekasa, Desa Naitimu, Desa Rinbesihat, Desa Tukuneno), Kecamatan Raimanuk (Desa Dua Koran, Desa Faturika, Desa Leuntolu, Desa Mandeu, Desa Mandeu Raimanus, Desa Renrua, Desa Tasain, Desa Teun, Desa Rafae), Kecamatan Lasiolat (Desa Baudaok, Desa Dualasi, Desa Dualasi Rai Ulun, Desa Fatulotu, Desa Lakanmau, Desa Lasiolat, Desa Maneikun), serta Kecamatan Nanaet Duabesi (Desa Dubesi, Desa Fohoeka, Desa Nanaenoe, Desa Nanaet).

Kegiatan Bimtek ini memberikan manfaat langsung bagi masyarakat karena pengelola KIM dibekali kemampuan untuk menghasilkan informasi yang lebih berkualitas, akurat, serta mudah dipahami. Dengan peningkatan kapasitas ini, diharapkan KIM dapat menjalankan tugasnya secara lebih profesional dalam menyampaikan informasi pembangunan, program pemerintah, dan berbagai kegiatan desa kepada masyarakat.
Selain itu, keberadaan KIM yang semakin aktif akan membantu mendorong keterbukaan informasi publik, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah, serta memperkuat daya literasi digital di desa-desa wilayah Kabupaten Belu.
Diskominfo Kabupaten Belu berharap kegiatan ini menjadi langkah berkelanjutan dalam pemberdayaan KIM sebagai agen informasi yang mampu menjembatani komunikasi antara pemerintah dan masyarakat, sehingga tercipta lingkungan informasi yang sehat, edukatif, dan konstruktif.
