Atambua,-Langkah besar untuk masa depan generasi muda Nusa Tenggara Timur khususnya di Kabupaten Belu telah dimulai. Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi membuka Pelatihan Kerja ke Jepang bagi 60 peserta yang merupakan putra-putri asal Kabupaten Belu sekaligus meresmikan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Binawan Cabang Belu Via Zoom pada Kamis (04/09/2025). Acara yang berlangsung di Aula St. Dominikus Lalian ini menjadi momen penting dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Belu dan NTT untuk bersaing di pasar global.
Kegiatan diawali dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Yayasan Binawan dan Pemerintah Kabupaten Belu. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dan membuka peluang kerja lebih luas, sekaligus menjadi salah satu upaya nyata dalam menekan angka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Hal ini ditegaskan oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH dalam sambutannya.
“Pembinaan ini bisa terlaksana karena dukungan dari Yang Mulia Bapak Uskup juga Ketua Yayasan Binawan. Saya harapkan para peserta bisa dilatih dari tenaga yang tidak terlatih jadi terlatih dan siap pakai, siap ditempatkan diluar karena ini akan berpengaruh terhadap pendapatan dan perekonomian keluarga. Hal ini juga dapat membantu Kabupaten Belu agar tidak terjerat dalam TPPO,” tegasnya.

Acara peresmian ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Uskup Atambua, Mgr. Dr. Dominikus Saku, Pr, Kepala Kejaksaan Negeri Atambua, Direktur Yayasan Binawan, para Pimpinan Instansi Vertikal, Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Belu, orang tua peserta, serta siswa-siswi dari SMAN 2 Tasifeto Barat.
Yang Mulia Uskup Atambua menyampaikan bahwa pelatihan kerja khusus untuk penempatan di Jepang ini bukan sekadar pelatihan, tetapi sebuah kesempatan besar untuk memperluas cakupan kehidupan dan wawasan anak-anak muda di Keuskupan Atambua. Dengan adanya program ini, para pemuda Belu kini memiliki jalur yang jelas untuk mengembangkan diri, meraih karier internasional, dan membawa kembali pengetahuan berharga untuk membangun daerah mereka
“Hari ini kita membuka kelas pertama pelatihan atau program magang untuk kerja di Jepang di Kabupaten Belu. Sebagai Uskup saya menanggap kesempatan ini untuk ikut serta membantu menyiapkan anak-anak Keuskupan Atambua untuk skop kehidupan yang lebih luas. Selama ini kalau kita hanya berkibrah di daerah ini wawasan kita tidak luas. Tetapi dengan pelatihan kerja ke Jepang para peserta dilatih dan diorientasikan untuk kehidupan yang lebih maju dengan wawasan yang lebih luas. Dalam hal ini kerja lebih terencana, terstruktur, tertib dan disiplin. Dan jika mereka sukses itu bisa menjadi gambaran postif dan kebahagian bagi kita,” ujarnya.
Peresmian LPK Binawan Cabang Belu ditandai dengan pemotongan pita oleh Uskup Atambua dan Bupati Belu. Setelah itu, rombongan meninjau langsung fasilitas dan ruang praktik yang akan digunakan oleh para peserta.

Dengan adanya LPK Binawan di Belu, kini pemuda-pemudi di Kabupaten Belu memiliki akses lebih mudah ke pelatihan berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar global. Program ini tidak hanya menawarkan keterampilan teknis, tetapi juga membekali peserta dengan etos kerja dan budaya Jepang yang dikenal sangat disiplin dan berorientasi pada kualitas.

Ini adalah kesempatan besar untuk mengurangi pengangguran dan membantu masyarakat NTT menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Program seperti ini memberikan jalur yang aman dan terjamin bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri, mengurangi risiko terjebak dalam praktik ilegal seperti TPPO.
Pembukaan LPK Binawan ini menandai dimulainya langkah nyata dalam menciptakan generasi muda Belu yang terampil, mandiri, dan siap bersaing, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan adanya program pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat meraih kesuksesan di kancah internasional dan membawa kembali pengalaman berharga untuk membangun daerah.