Atambua – Setelah 50 hari penuh dedikasi, kolaborasi pengabdian masyarakat (KKN) antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Nusa Cendana (Undana) di Kabupaten Belu resmi berakhir. Acara perpisahan yang digelar di Kantor Bupati Belu pada Kamis, (07/08/2025), bukan sekadar seremonial, melainkan panggung pembuktian atas hasil kerja mahasiswa yang kini menjadi aset strategis bagi pembangunan wilayah perbatasan.

Mahasiswa mempresentasikan dengan detail hasil kerja mereka di tiga Desa Silawan, Desa Tulakadi, dan Desa Sadi. Di tengah keterbatasan, mereka berhasil menciptakan inovasi yang menjawab kebutuhan lokal, mulai dari penguatan ekonomi UMKM, edukasi kesehatan, hingga pengembangan sektor pertanian. Sinergi dua kampus besar ini tidak lagi sekadar wacana, melainkan telah mewujudkan dampak nyata yang terukur.
Dalam sambutannya, Dosen Pendamping UGM, Muhammad Sulaiman, S.T, M.T, D.Eng, memaparkan perjalanan transformatif para mahasiswa selama mengabdi, menegaskan bahwa KKN kolaboratif ini lebih dari sekadar tugas, melainkan sekolah kehidupan nyata dan menunjukkan bahwa program ini memiliki visi jangka panjang yang ambisius.
“KKN periode 2 tahun 2025 ini merupakan KKN Kolaboratif antara UGM dan Undana dengan slogan bersinergi mengabdi di batas negeri dan tahun ini dimulai dari Kabupaten Belu bersama Undana, tahun depan kami akan bekerja sama dengan Timor Leste. Mereka ini datang sebagai Mahasiswa kini pulang sebagai individu yang matang, problem solver, dan pengabdi sejati. Saya berharap pengalaman di Belu menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa untuk terus berkontribusi di mana pun mereka berada”, ungkap Sulaiman

Drs. Nikolaus Umbu K. Birri, selaku Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Belu mewakili Bupati Belu, dalam sambutan yang penuh kehangatan, mengungkapkan rasa terima kasih mendalam atas kontribusi nyata para mahasiswa, yang dianggap telah menjadi energi baru bagi masyarakat perbatasan.
“Atas nama Bupati dan Wakil Bupati Belu saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya, kalian bukan hanya datang dengan ide, tetapi juga dengan hati. Kehadiran kalian menjadi motor penggerak pembangunan, menumbuhkan optimisme, dan meninggalkan jejak yang tidak akan mudah kami lupakan. Jejak KKN kalian akan menjadi tonggak awal bagi kemajuan desa-desa kami. Semoga KKN seperti ini tidak hanya berlangsung tahun ini tetapi akan terus terlaksana pada tahun-tahun berikutnya”, ujarnya.

Sebagai penutup, mahasiswa menyerahkan dokumen-dokumen penting yang menjadi warisan nyata, seperti Katalog Produk Unggulan, Profil Desa dan Desain Museum Mini untuk Desa Silawan. Selain itu mereka juga memberikan Cenderamata berupa plakat yang diserahkan kepada Pemkab Belu bukan sekadar kenang-kenangan, melainkan simbol komitmen dan janji kolaborasi yang akan terus terjalin di masa mendatang.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Desa Silawan, Kepala Desa Tulakadi, Kepala Desa Sadi dan Perwakilan Pimpinan Perangkat Daerah.