UTAMAKAN TRANSPARANSI DALAM PELAYANAN BIROKRASI
ATAMBUA, Bupati Belu, Willybrodus Lay menegaskan, transparansi pelayanan birokrasi harus diutamakan atau dikedepankan, sehingga setiap aspek kebijakan pemerintah dapat dijangkau publik secara luas, karena kebijakan yang diambil selalu berdasarkan preferensi publik. Makna transparansi disini dapat dilihat sebagai wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyatnya.
“Mari kita sama-sama membangun Rai Belu yang kita cintai ini. Dalam membangun kita harus mengedepankan asas transparan dan disiplin. Kalau tidak tansparan dan disipilin, kita tidak bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat,” ungkap Bupati Belu, saat bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam Apel Awal Bulan Maret yang berlangsung di halaman Kantor Bupati Belu, Senin, (07/03/2016).
Sebagai contoh, demikian Bupati Belu, ketika berkunjung ke Rumah Sakit Umum Mgr. Gabriel Manek waktu lalu, dirinya menekankan bahwa sebagai garda terdepan dalam aspek pelayanan kesehatan masyarakat, rumah sakit harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Belu.
“Waktu saya datang ke rumah sakit bukan untuk melakukan sidak. Saya ingin memberi spirit moral, bahwa dalam setiap aspek pelayanan kita selalu bersama. Saya sangat mendukung rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang optimal dan pelayanan yang transparan,” ucapnya tentang kinerja pemerintah ke depan.
Bupati Willy Lay dihadapan Pejabat Eselon II, III, IV dan seluruh staf ASN di jajaran Pemerintahan Kabupaten Belu menegaskan, komitmen pengabdian dirinya bersama Wakil Bupati Ose Luan adalah untuk mensejahterahkan masyarakat Rai Belu.
“Proses pilkada sudah selesai. Tidak terasa sudah hampir satu bulan, kurang lebihnya ada 20 hari dan saya merasa belum melakukan sesuatu. Kehadiran kami ada disini bukan untuk balas dendam, tetapi ada tujuan yang lebih besar yakni mencurahkan seluruh pengabdian ini kepada masyarakat. Bagaimana kita bisa membuat masyarakat itu hidup lebih sejahtera. Selama 20 hari kami banyak mempelajari, bagaimana kita bisa memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” ujarnya serius.
Bupati Willy juga menambahkan, sebagai abdi masyarakat, ASN harus melayani dengan baik dan sungguh-sungguh.
“Melayani bukan hanya di mulut, tetapi melayani harus keluar dari hati yang terdalam,” tukasnya singkat.
Selain aspek pelayanan transparan dan penegakan disiplin, Bupati Belu juga mengetengahkan, pasar bebas Asia Tenggara yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Persaingan sudah di depan mata. Masyarakat Indonesia khususnya warga belu yang berada di perbatasan harus siap menghadapinya. Selain memperbaiki kualitas produk lokal, Sumber Daya Manusia (SDM) tentu saja harus di tingkatkan kemampuannya.
“Kita sudah memasuki MEA. Apabila kita tidak transparan dan disipilin dalam mengelola, kita akan terlindas oleh negara-negara tetangga, karena aturan saat ini, tenaga kerja profesional dari luar yang tergabung dalam ASEAN boleh bekerja disini,” ujarnya mengingatkan. (humassetdabelu)
Reporter : Robert Bria Seran
Foto : Herry Klau
Bagaimanapun juga yang namanya transparansi apalagi dalam hal pemerintahan itu sangat diperlukan, karena menurut saya ini merupakan wujud tanggung jawab pemerintah kepada rakyat..