· Resistensi Insulin dan Gangguan Toleransi Glukosa: Diabetes mellitus tipe 2 ditandai oleh resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara efektif. Resistensi insulin menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah karena sel-sel otot, lemak, dan hati tidak dapat mengambil glukosa dengan baik. Kondisi ini memicu pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin sebagai kompensasi, namun seiring waktu, kemampuan pankreas untuk mengimbangi penurunan, yang mengarah pada gangguan toleransi glukosa dan hiperglikemia. Implikasi terapeutik dari resistensi insulin mencakup penggunaan obat-obatan yang meningkatkan sensitivitas insulin, seperti metformin dan thiazolidinediones, serta intervensi gaya hidup seperti diet dan olahraga.
· Disfungsi Sel Beta Pankreas: Selain resistensi insulin, diabetes tipe 2 juga melibatkan disfungsi sel beta pankreas, yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Seiring waktu, sel beta mengalami penurunan fungsi dan jumlah, yang mengurangi kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin yang cukup untuk mengendalikan kadar glukosa darah. Mekanisme ini diperparah oleh lipotoksisitas dan glukotoksisitas akibat akumulasi lemak dan glukosa berlebih dalam tubuh. Terapi potensial untuk mengatasi disfungsi sel beta meliputi penggunaan agonis GLP-1 (glucagon-like peptide-1) yang merangsang sekresi insulin dan melindungi sel beta.
· Peran Genetik dan Faktor Risiko Lingkungan: Diabetes tipe 2 memiliki komponen genetik yang signifikan, dengan sejumlah gen yang terkait dengan resistensi insulin dan disfungsi sel beta. Namun, faktor lingkungan seperti obesitas, diet tinggi kalori, dan gaya hidup sedenter juga berperan besar dalam pengembangan penyakit ini. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan ini meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Implikasi terapeutik dari faktor risiko ini melibatkan pendekatan pencegahan dan pengelolaan yang komprehensif, termasuk perubahan gaya hidup, edukasi pasien, dan skrining genetik bagi individu yang berisiko tinggi.
· Peningkatan Produksi Glukosa oleh Hati: Pada diabetes tipe 2, ada peningkatan produksi glukosa oleh hati, terutama pada keadaan puasa, yang berkontribusi pada hiperglikemia. Kondisi ini disebabkan oleh resistensi insulin di hati dan peningkatan pengaruh hormon glukagon, yang merangsang glukoneogenesis. Terapi yang ditargetkan untuk mengurangi produksi glukosa oleh hati termasuk penggunaan metformin, yang menekan glukoneogenesis hepatik dan meningkatkan sensitivitas insulin, serta terapi berbasis inhibitor SGLT2 yang mengurangi reabsorpsi glukosa di ginjal, membantu menurunkan kadar glukosa darah.