PELATIHAN TATA KELOLA DESTINASI PARIWISATA BAGI PEMERINTAH DESA DAN KELOMPOK SADAR WISATA
DINAS KOMINFO KAB. BELU – Selasa (21/5), Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu – Remigius Asa, SH, membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata, bertempat di Aula Hotel Nusantara Dua Atambua. Kegiatan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata ini bertujuan untuk memahami diversivikasi produk dan dasar kepariwisataan, mengetahui dan memahami pengembangan desa wisata berbasis masyarakat dan memahami tentang sapta pesona dan tugas pokok dari kelompok sadar wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu – Remigius Asa, SH mengatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ini merupakan pengelolaan destinasi pariwisata yang terstruktur dan sinergis yang mencakup fungsi koordinasi, perencanaan, implementasi secara inovatif dan sistematik.
“Kegiatan ini memberikan pemahaman, keterampilan, pola pikir tingkah laku kepada masyarakat dalam konteks sapta pesona, aman tertib dan ada kenangan sehingga ada nuansa bahwa wisatawan yang berkunjung dalam kondisi kita menyiapkan mereka dalam konteks sapta pesona,” kata Kadis Pariwisata.
Selanjutnya, Kepala Dinas Pariwisata juga menyampaikan kegiatan tata kelola destinasi pariwisata melibatkan para Pemerintah Desa, PHI, ASITA, Kelompok sadar wisata dan beberapa komponen komunitas.
“Kegiatan pelatihan tata kelola destinasi pariwisata ini untuk mendapatkan beberapa informasi terkait kegiatan destinasi sapta pesona, membagi pengalaman dengan teman-teman lain khususnya untuk membangun feedback tujuan wisata atau spot-spot wisata yang ada, serta mendapat masukan dari para narasumber,” harap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu.
Tampil sebagai narasumber pada hari pertama pelatihan tata kelola destinasi pariwisata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kabupaten Belu-Simplisius Vinsen Dalung, ST dengan materi Potensi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Belu, Akademisi Dosen Politeknik Negeri Kupang – Elim R. A. Lau, SE, M.Par dengan materi Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat.
Foto/Berita: Bene Luan & Andi Luan