PENURUNAN STUNTING PERLU KOMITMEN, INTERVENSI OPD TERKAIT, LSM DAN MASYARAKAT
DINAS KOMINFO KAB. BELU – Jumat (03/12), Pertemuan Evaluasi Tim Koordinasi Penurunan Stunting Terintegrasi dan Publikasi Data Stunting Tingkat Kabupaten Belu, yang berlangsung di Aula SMAK Surya Atambua, ditutup secara resmi Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu – Siprianus Mali, S.IP.

Menurut Plt. Kadis Kesehatan menjelaskan kondisi Stunting di Kabupaten Belu tahun 2021 per bulan Agustus berada pada 17,9 %. Oleh karena itu, Intervensi Stunting ini tidak hanya Dinas Kesehatan, tetapi secara keseluruhan OPD terkait, masyarakat dan LSM yang terlibat sehingga satu komitmen bersama bahwa Stunting di Kabupaten Belu ini bisa semakin turun.
“Saya harap OPD yang terlibat bisa dengan caranya masing-masing untuk menurunkan Stunting dan kedepan Stunting akan berkurang,” harap Plt. Kadis.

Sementara itu Tenaga Ahli Kelembagaan Provinsi NTT Local Goverment Capacity Building For Acceleration Of Stunting Reduction ( LGCB-ASR), – Ahmad Karno Djaba mengatakan untuk Stunting yang ada di Kabupaten Belu sudah baik karena Pemerintah Provinsi melakukan kinerja terhadap pelaksanaan aksi, untuk itu peran-peran dari setiap OPD perlu lebih ditingkatkan.

“Dengan harapan tahun depan ini pemacu kita sebagai ranking tiga NTT mungkin jauh lebih baik lagi. Untuk itu Sekber harus dihidupkan lagi karena dengan Sekber hidup lagi maka seluruh persoalan bisa diatasi bersama karena dengan bersama kita bisa capai,” ungkapnya.
“Saya harap pemerintah desa bisa membangun komitmen tidak hanya sebagai pernyataan tapi termuat di dalam dokumen rencana kerja daerah dan desa sehingga kedepan bisa menurun. Untuk itu konvergen di perkuat, komitmen di bangun jalin kebersamaan dan fokus kepada 1.000 HPK di daerah desa perbatasan sehingga bisa terukur dengan baik dan Belu akan turun lebih baik,”harapnya.
Berita: Mercy Aton
Foto: Frans Leki
Video: Dion Luan
Editor: Eli Mali